Ada yang berbeda di pesantren Ramadan tahun 2025. Salah satunya dengan penambahan materi pesantren yaitu ESQ (Emotional Spiritual Quotient). Kegiatan ESQ adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan kecerdasan emosional dan spiritual . Kegiatan ini merupakan metode pembangunan jiwa yang menggabungkan kecerdasan emosional dan spiritual. Dua kecerdasan ini penting dimiliki oleh setiap individu khususnya bagi pelajar.
Tujuan kegiatan ESQ antara lain meningkatkan kesadaran diri, meningkatkan kemampuan mengelola emosi, membangun hubungan yang sehat, mengembangkan nilai-nilai moral dan etika, membantu seseorang mencapai keselarasan antara hubungan horizontal (manusia dengan manusia) dan vertikal (manusia dengan Tuhan), memperkuat karakter dan akhlak, mengembangkan rasa percaya diri, mengelola motivasi, mengasah kemampuan leadership, meningkatkan potensi baik fisik, mental dan spiritual.
Materi ESQ disampaikan oleh tiga pemateri yakni Bapak Miftahul Amirin, Ibu Fitriyah, dan Bapak Maftkhul Alim. Pada sesi awal disampaikan tentang hadist tentang orang-orang yang beruntung saat bulan Ramadan. “Tiga orang yang merugi saat bulan Ramadan antara lain orang yang hanya mendapat rasa lapar dan haus, orang yang tidak mampu menahan lisannya, dan orang yang tidak mendapat rahmat Allah Swt.” jelas Bapak Miftah kepada siswa kelas.
Sesi berikutnya disampaikan oleh Ibu Fitriyah. Beliau menekankan berbakti kepada orang tua, birul walidain. Siswa-siswa diajak untuk merenung tentang sejauh mana mereka berbakti kepada orang tua. Setiap manusia yang berhasil dalam kehidupan dunia dan akhirat adalah mereka yang berbakti kepada orang tuanya. Pada sesi ini tidak sedikit siswa yang menangis karena teringat orang tua mereka baik yang masih hidup maupun sudah meninggal dunia. “Renungkan berapa waktu yang kalian sia-siakan hanya untuk kegiatan yang tidak bermanfaat. Orang tua kalian telah mengusahakan tenaga dan materi untuk kalian. Yuk kita rubah sikap dan bakti kalian kepada orang tua.” tandas Ibu Fitriyah ketika mengajak siswa merenung.
Saat ini SMA Islam Sultan Agung bertransformasi menjadi sekolah Birul Walidain. Sekolah yang mengedepankan bakti kepada orang tua dan guru. Keberhasilan sekolah salah satunya adalah restu dari orang tua. Bakti secara doa yang dilisankan, niat baik yang diwujudkan melalui tindakan, serta usaha yang tak kenal menyerah jika menemui kegagalan. Melalui ESQ diharapkan siswa bisa merecharge energi positif untuk lebih baik dari hari ke hari. (LR)
Beri Komentar