Hari pendidikan nasional yang jatuh pada 2 Mei 2025 menjadi momentum komtemplasi dunia pendidikan. Hakikat dasar pendidikan adalah proses interaksi manusiawi yang berupaya mengembangkan potensi individu secara sadar dan terencana untuk menjadi tujuan yang diharapkan. Pendidikan yang melibatkan interaksi antara pendidik, peserta didik, serta memberikan pengalaman belajar yang menghasilkan perubahan positif pada peserta didik.
SMA Islam Sultan Agung 1 merupakan bagian dari dunia pendidikan. Sebagai lembaga pendidikan berlandasakan nilai-nilai agama dan teknologi, sekolah ini terus berbenah dan bertransformasi. Transformasi yang dilakukan mencakup transformasi kualitas fisik, pendidik, dan peserta didik. Hal tersebut dianggap perlu dilakukan percepatan agar tujuan pendidikan sesuai tuntutan zaman dapat tercapai.
Pendidikan merupakan satu investasi jangka panjang. Dalam anamatnya, pada peringatan hari pendidikan nasional, Ibu Rr. Kartini Edi P., menegaskan bahwa pendidikan menuju arah peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas dan diimbangi dengan sumber dana yang transparan. “Arah pendidikan kita menuju arah kualitas sumber daya emas 2045. Oleh karena itu, perlu adanya keseriusan dari semua stakeholder.” ungkap Bu Kartini saat membacakan amanat dari Menteri Pendidikan Republik Indonesia.
Kualitas lulusan sebuah lembaga pendidikan yang tidak siap kerja dapat dipecahkan dengan cara menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan dunia usaha, meingkatkan keterampilan praktis, dan memberikan kesempatan magang atau pelatihan kerja. SMA Islam Sultan Agung 1 sadar dengan keadaaan tersebut. Oleh karena itu, inovasi dan kerativitas pendidik untuk merancang pembelajaran sesuai dengan tuntutan zaman dan dunia kerja tidak bisa ditawar.
Berbagai strategi-strategi lembaga pendidikan untuk meningkatkan kualitas lulusan mereka bertarung bebas di dunia pendidikan. Dimulai dari strategi penyesuaian kurikulum, peningkatan keterampilan praktis, pelatihan kerja, peningkatan kualitas pendidik, sarana dan prasarana yang memadai serta pelibatan partisipasi masyarakat. Strategi tersebut sudah dilakukan di SMA Islam Sultan Agung 1. Sekolah dengan tajuk sekolah birul waldain berupaya mencetak generasi tangguh yang beriman, berakhlak, dan berkualitas. (LR)
Beri Komentar