Penerapan Joyfull Learning dalam Peringatan Hari Anak Nasional SMA Islam Sultan Agung 1

Hari Anak Nasional diperingati setiap tanggal 23 Juli. SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang mengambil bagian dari perayaan ini. Kegiatan diawali dengan berdoa bersama di lapangan sekolah. Selepasnya menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Puncak kegiatan diisi dengan senam bersama. Kegiatan senam dipilih karena menciptakan suasana gembira, meriah, serta menyehatkan secara jasmani dan rohani. Kegiatan ini selaras dengan aspek joyfull learning dalam pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning).

Kebahagiaan dan keceriaan yang ditampilkan pada perayaan Hari Anak Nasional di SMA Islam Sultan Agung 1 hari itu tergambar jelas. Sebanyak delapan ratus orang turun ke lapangan. Siswa, guru, dan tenaga pendidik dengan semangat mengikuti senam sesuai Gerakan instruktur. Di awali dengan Senam Anak Indonesia Sehat peserta dengan antusias mengikuti gerakan. Setelahnya gerakan senam dengan lagu-lagu rancak yang membakar semangat peserta untuk bergerak dengan gembira.

Pendekatan mendalam yang diterapkan pada tahun ajaran ini mengusung tiga aspek yakni mindfull, meaningfull, dan joyfull. Tiga aspek dalam deep learning ini dapat diaplikasikan dalam bidang akademik maupun nonakademik. Anak sebagai seorang murid diarahkan belajar dengan gembira dan bermakna. “Kegiatan senam hari ini merupakan salah satu cara untuk membuat anak-anak gembira dan sehat. Jadi ikuti setiap kegiatan yang diadakan sekolah dengan gembira dan semangat.” ujar Bapak Maryono sesaat selesai kegiatan senam.

Pada hari yang sama, murid-murid kelas X popdan XI melanjutkan kegiatannya “Goes To Campus”. Murid-murid diajak ke kampus Bina Nusantara untuk mendapat pengalaman mengenal kampus Bina Nusantara dengan segala keunggulannya. Sementara itu kelas XII tetap di sekolah untuk melanjutkan proses belajar di kelas. “Dua kegiatan hari ini diharapkan menjadi pengalaman bagi murid untuk belajar kontekstual. Belajar dengan bergerak dan belajar dengan berkunjung, sama-sama kegiatan belajar yang menyenangkan.” tandas Jamal sekalu waka kurikulum.(LR)